BELOPA – Gunung Latimojong, puncak tertinggi di Sulawesi Selatan, kini tengah diusulkan untuk menjadi Taman Nasional. Pada Rabu (21/5/25), Tim Pengusulan Gunung Latimojong melakukan pertemuan dengan Bupati Luwu, Patahudding, di Kantor Bupati Luwu, Belopa, guna mempresentasikan rencana tersebut.
Tim ini terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Dinas Lingkungan Hidup, BPKH, KPH Latimojong, DPRD Luwu, serta pemerhati lingkungan. Usulan mencakup wilayah dari empat kabupaten, yakni Luwu, Sidrap, Enrekang, dan Tana Toraja. Khusus di Kabupaten Luwu, luas area yang diusulkan mencapai 8.300 hektare dan berada di kawasan Hutan Lindung.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu, H. Sulaiman, menyampaikan bahwa sebagai bagian dari penguatan penyelenggaraan statistik hingga tingkat lokal, Badan Pusat Statistik (BPS) tengah mengembangkan Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) tahun 2025.
“Melalui pembinaan langsung oleh BPS Kabupaten/Kota, desa-desa terpilih akan didampingi dalam berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan hingga pemanfaatan data untuk mendukung perencanaan desa berbasis bukti. Salah satu inovasi dari program ini adalah pembentukan agen statistik desa, yang menjadi garda terdepan dalam pengelolaan data desa secara berkelanjutan,” ujar H. Sulaiman.
Ia menambahkan bahwa pembangunan desa merupakan bagian penting dari misi nasional, khususnya dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan sebagaimana tertuang dalam misi ke-6 Asta Cita.
“Pemerintah desa memiliki peran sebagai pelaksana kegiatan statistik di wilayahnya masing-masing, menjadikan desa sebagai unit terkecil yang memiliki peran sangat penting. Desa tidak lagi diposisikan sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek sekaligus garda terdepan dalam proses pembangunan itu sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Luwu, Andi Cakra Atmajaya, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Luwu atas dukungan dan komitmennya dalam penguatan statistik sektoral dan pengelolaan data di daerah tersebut.
“Dalam kegiatan pembinaan hari ini, kita fokuskan pada bagaimana penguatan pemahaman mengenai teknis pengolahan statistik sektoral, tata kelola metadata, serta pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghasilkan statistik yang akurat dan konsisten. Terima kasih kepada Bapak Bupati atas dukungannya selama ini kepada kami,” kata Andi Cakra.
Ia menambahkan bahwa melalui forum ini diharapkan perangkat daerah memiliki pemahaman yang lebih baik dalam menyusun, mengelola, dan memanfaatkan data statistik sektoral untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan.
“Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan hari ini, kita akan laksanakan pencanangan Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik. Prinsipnya memperluas semangat pembinaan statistik sampai ke tingkat desa sebagai unit kecil penghasil data agar unit ini bisa lebih mengerti data, karena dari situlah pembangunan yang tepat sasaran dapat dimulai. Desa Langkidi kami pilih sebagai pilot project karena memiliki potensi dan komitmen yang kuat dalam pengelolaan data desa,” tutupnya. (*)
Comment