PALOPO. SS — Walikota Palopo Drs. H. Muh. Judas Amir MH., memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama kepala sekolah TK/PAUD, SD/Mi, SMP/MTs. Rakor yang membahas sinergi pembangunan terutama dalam bidang pendidikan itu dilaksanakan di Auditorium SaokotaE, Rabu, (2/9/2020).
Walikota dalam arahannya meminta para kepala sekolah untuk menjadi juru bicara pemerintah kepada para siswa dan orangtua siswa, khususnya terkait penerapan protokol kesehatan ditengah pandemi covid-19.
“Kita (kepsek) menjadi juru bicara pemerintah, agar orang tua siswa menjadi bagian dari apa yang menjadi imbauan pemerintah terkait covid. Kalau keluar dari rumah harus menggunakan masker, karena apa yang menjadi himbauan pemerintah selama ini, untuk memutus mata rantai penyebaran covid adalah pendapat ilmuwan yang berkompeten di bidangnya,” ungkap walikota.
“Ini harus dilakukan secara menyeluruh, sehingga kita bisa mencapai pada kondisi yang bisa untuk kita lakukan proses pembelajaran tatap muka langsung,” lanjutnya.
Walikota menambahkan, Jika memang nanti kita lakukan proses belajar tatap muka, saya tidak mau jika para guru tidak di swab (pcr) dulu, ini untuk lebih memastikan bahwa para pendidik kita terbebas dari covid sehingga lebih memberikan perlindungan kepada anak-anak kita.
Terkait perencanaan pembangunan disekolah, walikota meminta agar para kepala sekolah aktif, mempelajari, dan melihat kondisi yang ada disekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada dinas terkait.
Menurut walikota, Kepsek itu harus menyusun perencanaan dan mengusulkan yang memang menjadi kebutuhan sekolah. jika sekolahnya itu satu kelas yang memang layak dibantu usulkan satu kelas, jangan satu rombongan.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Daerah kota palopo, Drs. Firmansyah DP, M.Si, menyampikan, berdasarkan hasil rakor dengan kementerian pendidikan bahwa daerah yang masih zona orange dan merah itu belum bisa dilakukan pembelajaran dengan tatap muka langsung.
Sekda melanjutkan, Ada juga kurikulum darurat yang diluncurkan kementerian pendidikan yang merupakan kompetensi dasar yang mengacu pada kurikulum 2013.
“Itu yang disederhanakan, ini yang kita mau kita sampaikan kepada anak siswa kita, kepada orang tua siswa,” jelasnya.
Dan yang paling penting, lanjut Firmanza adalah memastikan pengisian nomor handphone siswa di sekolah masing-masing untuk menerima bantuan kuota (pulsa data). “Jadi ada kebijakan kementerian pendidikan untuk memberikan kuota kepada guru dan siswa, ini yang harus kita segera isi dan kirim, ini sampai tanggal 11 september 2020,” ujar sekda.
Selain walikota, sekda dan para kepsek TK/PAUD, SD/Mi, SMP/MTs, pada rakor itu hadir pula kepala BPKAD, H. Muh. Samil Ilyas, Plt. Kepala Bappeda palopo, Raodatul Jannah, jajaran dinas pendidikan palopo serta Kabag. Humas Setda Palopo, Wahyudin.
Comment